Berbeda dengan recurve atau compound bow yang memakai sight (alat bidik), barebow archery mengandalkan insting dan referensi visual alami. Karena itu, teknik aiming (pembidikan) dalam barebow memerlukan pemahaman khusus yang menggabungkan sistem tubuh, referensi panah, dan latihan konsisten.
Walau tanpa alat bantu, barebow bisa sangat akurat — asal kamu tahu cara membidik yang benar.
1. Mengenal Metode Aiming di Barebow
Ada 3 metode utama aiming dalam barebow:
a. Instinctive Aiming
- Tidak melihat panah, hanya fokus ke target.
- Seperti melempar bola — tubuh “menghafal” jarak lewat latihan.
- Cocok untuk tembakan cepat dan jarak pendek.
b. String Walking
- Menggeser posisi jari di string tergantung jarak, agar ujung panah bisa langsung diarahkan ke target.
- Butuh lebih banyak latihan dan referensi tetap, tapi sangat presisi jika konsisten.
c. Gap Shooting
- Menggunakan ujung panah sebagai referensi visual.
- Kamu melihat seberapa “jauh” ujung panah dari target (gap) dan menyesuaikan berdasarkan jarak.
- Gap-nya berbeda untuk tiap jarak (misalnya: 10m = panah di bawah target, 20m = panah sejajar, dst).
d. Teknik X to X (Point-on Aiming)
X to X berarti kamu membidik dengan menempatkan ujung anak panah tepat di tengah target (X) saat berada di anchor point.
Dengan kata lain, point of aim = point of impact.
Teknik ini digunakan saat:
- Kamu ingin aiming lebih natural, tanpa perlu menyesuaikan gap vertikal seperti pada gap shooting.
- Jarak target = point-on distance kamu (biasanya 20m–40m tergantung draw length dan spine anak panah).
2. Kunci Utama dalam Aiming
Kepala dan Mata Stabil
- Posisi kepala harus netral, tidak miring atau condong.
- Fokuskan mata dominan pada target (pastikan kamu tahu mata dominanmu).
Luruskan Panah dengan Mata dan Target
- Pastikan ujung panah tampak lurus ke target saat di anchor.
- Dalam gap shooting, panah bisa mengarah ke bawah target (tergantung jarak), tapi harus tetap sejajar horizontal dengan target.
Fokus ke Titik Tertentu (Aim Small)
- Jangan cuma lihat “lingkaran target”.
- Pilih titik spesifik (misalnya: tengah lingkaran kuning, atau bahkan lubang kecil).
- “Aim small, miss small”: membidik detail membuat kesalahan jadi lebih kecil.
3. Latihan Aiming yang Efektif
Blank Bale Aiming
- Tembak ke target polos dari jarak dekat (3–5 meter), fokus 100% ke aiming dan feeling anchor, tanpa peduli ke akurasi dulu.
- Tujuan: memperkuat sistem pembidikan tanpa tekanan hasil.
Gap Chart Building
- Buat tabel referensi jarak vs gap.
- Catat posisi ujung panah terhadap target di tiap jarak (misalnya 5m, 10m, 15m, dst).
String Walking Practice
- Kalau kamu pakai string walking, latih pola posisi jari di string dan sesuaikan feeling aiming-nya.
4. Kesalahan Umum Saat Aiming
| Kesalahan | Dampak | Solusi |
|---|---|---|
| Fokus mata ganda (panah dan target) | Penglihatan kabur, aiming tidak jelas | Fokus hanya ke target, bukan ke panah |
| Kepala miring saat aiming | Panah meleset ke samping | Jaga posisi kepala tetap tegak dan netral |
| Tidak konsisten dalam anchor | Arah ujung panah berubah | Latih anchor sampai otomatis |
| Lupa menyesuaikan gap untuk jarak berbeda | Tembakan terlalu tinggi/rendah | Buat gap chart dan hafalkan jaraknya |
Leave a Reply